Tuesday 28 May 2013

Salah Satu Tanda Akhir Zaman



Salah Satu Tanda Akhir Zaman : Turunnya Bencana dan Siksaan Berat dari Pemimpin yang zalim

Redaksi – Selasa, 18 Rajab 1434 H / 28 Mei 2013 09:30 WIB
akhir zaman111Rasulullah SAW memberitahukan bahwa di akhir zaman nanti dan sebelum munculnya Al Mahdi, umat akan ditimpa musibah besar, seperti cobaan dan siksaan yang berat yang dilakukan para pemimpin dan hakim yang zalim.
Mereka mempersempit ruang gerak orang beriman sehingga seseorang akan berharap dapat menempati seperti tempat saudaranya yang sudah meninggal agar terbebas dari cobaan, siksaan, kejahatan, dan kezaliman para pemimpin tersebut. Kondisi ini akan terus berlangsung hingga munculnya Al Mahdi untuk menghukum mereka. Ia (Al Mahdi) memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kebaikan, sebagaimana sebelumnya bumi telah dipenuhi dengan kezaliman dan pembunuhan.
Dari abu Sa’id al Khudri ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Akan turun kepada umatku di akhir zaman nanti cobaan yang dasyat dari pemimpin mereka. Belum pernah terdengar cobaan yang lebih dasyat darinya sehingga bumi yang luas itu terasa sempit bagi mereka karena bumi dipenuhi oleh kejahatan dan kezaliman. Seorang mukmin tidak mendapatkan tempat berpindah dari kezaliman itu. Kemudian Allah Azza wa Jalla mengutus seorang dari keturunanku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan kejahatan dan kezaliman. Penduduk bumi dan langit ridha dengannya, dan bumi tidak menyimpan sesuatupun dari bikinya, kecuali mengeluarkannya. Begitu pula dengan langit, kecuali Allah menuangkannya ke bumi. Ia hidup ditengah tengah mereka selama tujuh, delapan atau Sembilan tahun agar senua yang hidup dan mati menikmati apa yang telah diperbuat Allah Azza wa Jalla terhadap penduduk bumi dari kebaikanNya.” (HR Hakim)
Mengenai kedatangan Al Mahdi sendiri, Hadits dari Abu dawud menjelaskan terinci seperti riwayat yang di bawah ini :
سنن أبي داوود ٣٧٣٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ صَالِحٍ أَبِي الْخَلِيلِ عَنْ صَاحِبٍ لَهُ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَكُونُ اخْتِلَافٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيفَةٍ فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ فَيَأْتِيهِ نَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ كَارِهٌ فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ وَيُبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فَيُخْسَفُ بِهِمْ بِالْبَيْدَاءِ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ فَإِذَا رَأَى النَّاسُ ذَلِكَ أَتَاهُ أَبْدَالُ الشَّامِ وَعَصَائِبُ أَهْلِ الْعِرَاقِ فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ ثُمَّ يَنْشَأُ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ أَخْوَالُهُ كَلْبٌ فَيَبْعَثُ إِلَيْهِمْ بَعْثًا فَيَظْهَرُونَ عَلَيْهِمْ وَذَلِكَ بَعْثُ كَلْبٍ وَالْخَيْبَةُ لِمَنْ لَمْ يَشْهَدْ غَنِيمَةَ كَلْبٍ فَيَقْسِمُ الْمَالَ وَيَعْمَلُ فِي النَّاسِ بِسُنَّةِ نَبِيِّهِمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيُلْقِي الْإِسْلَامُ بِجِرَانِهِ فِي الْأَرْضِ فَيَلْبَثُ سَبْعَ سِنِينَ ثُمَّ يُتَوَفَّى وَيُصَلِّي عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ
قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ بَعْضُهُمْ عَنْ هِشَامٍ تِسْعَ سِنِينَ و قَالَ بَعْضُهُمْ سَبْعَ سِنِينَ حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ قَتَادَةَ بِهَذَا الْحَدِيثِ وَقَالَ تِسْعَ سِنِينَ قَالَ أَبُو دَاوُد و قَالَ غَيْرُ مُعَاذٍ عَنْ هِشَامٍ تِسْعَ سِنِينَ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْعَوَّامِ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَبِي الْخَلِيلِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا الْحَدِيثِ وَحَدِيثُ مُعَاذٍ أَتَمُّ
Sunan Abu Daud : Telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Mu’adz bin Hisyam berkata, telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah dari Shalih Abu Al Khalil dari Sahabatnya dari Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Akan terjadi perselisihan saat matinya khalifah, lalu seorang laki-laki (Al Mahdi) akan keluar dari Madinah pergi menuju Makkah. Lantas beberapa orang dari penduduk Makkah mendatanginya, mereka memaksanya keluar (dari dalam rumah) meskipun ia tidak menginginkannya. Orang-orang itu kemudian membaiatnya pada suatu tempat antara Rukun (Hajar Asawad) dan Maqam (Ibrahim). Lalu dikirimlah sepasukan dari penduduk Syam untuk memeranginya, tetapi pasukan itu justru ditenggelamkan oleh (Allah) di Al Baida, tempat antara Makkah dan Madinah.
Maka ketika manusia melihat hal itu, orang-orang shalih dari Syam dan orang-orang terbaik dari penduduk Irak membaiatnya antara rukun dan Maqam. Lalu tumbuhlah seorang laki-laki dari bangsa Quraisy, paman-pamannya dari suku Kalb, ia lalu mengirimkan sepasukan untuk memerangi mereka (orang-orang yang berbaiat kepada Al mahdi) namun mereka dapat mengalahkan mereka (pasukan yang dikirim oleh lelaki Quraisy dari suku Kalb).
Alangkah ruginya orang yang tidak ikut serta dalam pembagian ghanimah perang melawan suku Kalb. ia (Al Mahdi) lalu membagi ghanimah, dan membina manusia dengan sunnah Nabi mereka shallallahu ‘alaihi wasallam dan menyampaikan Islam ke semua penduduk bumi. Ia berkuasa selama tujuh tahun, kemudian wafat dan dishalati oleh kaum muslimin.”
Abu Dawud berkata, “Sebagian mereka menyebutkan dari Hisyam, ” selama sembilan tahun.” Dan sebagian yang lain menyebutkan, “Selama tujuh tahun.” Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepada kami Abdu Ash Shamad dari Hammam dari Qatadah dengan hadits yang sama. Beliau mengatakan, “sembilan tahun.” Abu Dawud berkata, “Selain Mu’adz menyebutkan dari Hisyam, “selama sembilan tahun.” Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Amru bin Ashim berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Al Awwam berkata, telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Abu Al Khalil dari Abdullah bin Al Harits dari Ummu Salamah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti hadits ini, namun hadits Mu’adz lebih lengkap.”
-Asyrath As Sa’ah Al’Alamat Ash Sugra wa al wustha-Mahir Ash Shufiy-

Sunday 26 May 2013

Seringnya Petir dan Hujan Tanda Kiamat Sudah Dekat.



Banyaknya Petir dan Hujan Sebagai Pertanda Mendekati Kiamat

Redaksi – Selasa, 11 Rajab 1434 H / 21 Mei 2013 06:04 WIB
hujan petirImam Ahmad berkata, “ Muhammad bin Mush’ab meriwayatkan kepada kami dari “Imarah dari Abu Nadhrah dari Abu Sa’id al Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda , “ Akan ada banyak petir ketika mendekati kiamat. Sehingga seorang laki laki dan suatu kaum berkata, ‘ Siapakah yang tersambar petir dari kalian pagi ini?’ Mereka berkata ,’ Telah tersambar petir si fulan dan si fulan”
Al Hafizh Abu Bakar al bazzar mengatakan dalam musnadnya, “Ishaq meriwayatkan kepada kami dari Khalid dari Suhail dari ayahnya Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tidak akan terjadi kiamat hingga langit menurunkan hujan sampai tidak ada lagi rumah rumah orang orang kota dan tidak ada pula rumah rumah orang desa.”
Imam Ahmad berkata, “ Mu’amal meriwayatkan kepada kami dari Himad dari Ali bin Zaid dari Khalid ibnul Huwairits dari Abdullah bin Amru bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ayat ayat teruntai dalam sebuah tali, kemudian tali itu putus maka sebagian yang satu mengikuti sebagian yang lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian Negara alami hujan yang terus menerus, bahkan Saudi Arabia yang tadinya sangat gersang dan jarang hujan pun telah alami hujan lebat  berhari hari dan mengakibatkan musibah banjir di awal tahun ini, bahkan salju pun turun di sana, apakah ini salah satu pertandanya? Wallahu alam…
Sumber : An Nihayatu fi al Fitani wa al Malahimi – Ibnu Katsir

Wanita Akhir Zaman



Wanita Akhir Zaman Bila Menemui Seorang Pria, “Nikahilah Aku, Nikahilah Aku !”

Redaksi – Minggu, 26 Mei 2013 11:14 WIB
akhir zamanKondisi mendekati hari kiamat kelak, karena banyaknya fitnah, peperangan, pembunuhan dan timbangan berkurang. Maksud dari timbangan berkurang adalah perbandingan antara wanita dan pria tidak seimbang.
Jika banyak cobaan dan peperangan yang dilakukan manusia, timbangan itu tentunya berkurang. Banyak laki laki terbunuh sehingga yang tersisa banyak wanita karena laki laki memang ditugaskan untuk berperang. Dengan demikian yang terbunuh kebanyakan adalah kaum laki laki, bukan wanita.Para wanita tidak ikut serta dalam banyak peperangan sehingga para wanita itu  mendatangi laki laki yang masih tersisa. Tidak ada seorangpun saat itu yang dapat mencegahnya dengan agama dan budi pekerti. Dikatakan bahwa pada saat itu, satu laki laki berbanding empat puluh hingga lima puluh wanita. Setiap kali para wanita itu menjumpai laki laki , mereka akan mengatakan, “Nikahilah aku, nikahilah aku !”
صحيح البخاري ١٣٢٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَطُوفُ الرَّجُلُ فِيهِ بِالصَّدَقَةِ مِنْ الذَّهَبِ ثُمَّ لَا يَجِدُ أَحَدًا يَأْخُذُهَا مِنْهُ وَيُرَى الرَّجُلُ الْوَاحِدُ يَتْبَعُهُ أَرْبَعُونَ امْرَأَةً يَلُذْنَ بِهِ مِنْ قِلَّةِ الرِّجَالِ وَكَثْرَةِ النِّسَاءِ
Shahih Bukhari : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al ‘Alaa’ telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Pasti akan datang pada manusia suatu zaman yang ketika seseorang berkeliling membawa shadaqah emas, lalu ia tidak mendapati seseorang yang mau menerimanya lagi. Lalu akan terlihat satu orang laki-laki akan diikuti oleh empat puluh orang wanita, yang mereka mencari kepuasan dengannya karena sedikitnya jumlah laki-laki dan banyaknya wanita.”
atau dalam hadits lainnya, dari Anas Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Di antara tanda tanda kiamat adalah berkurangnya ilmu, munculnya kebodohan, tersebarnya perzinahan, banyak wanita, dan sedikitnya laki laki sehingga lima puluh wanita mempunyai satu laki laki” (HR Bukhari)
Pengetahuan tetap ada pada Allah SWT – Mungkin kondisi ini tidak akan terjadi dalam satu waktu atau satu zaman, tetapi bersambung hingga mendekati tanda tanda besar menjelang kiamat . Tanda tandanya adalah banyak perzinaan, yang juga merupakan tanda tanda kiamat. Sedangkan, perzinaan itu tidak akan terjadi kecuali jumlah wanita lebih banyak dibanding lelaki. Akhirnya , setiap laki laki memiliki empat puluh – lima puluh wanita sebagaimana disebutkan dalam hadis tersebut.
Sumber : Asyrath As Sa’ah Al Alamat Ash Shugra wa Al Wustha, Mahir Ash Shufiy

Sunday 5 May 2013

Fakta Buktikan Sabda Nabi Muhammad SAW : Akhir Zaman, Tanah Arab Kembali dipenuhi Tumbuhan dan Banyak Sungai



Fakta Buktikan Sabda Nabi Muhammad SAW : Akhir Zaman, Tanah Arab Kembali dipenuhi Tumbuhan dan Banyak Sungai

oleh: Khairul Amri
Pada tahun 2012 ditemukan  jaringan dari sungai dan danau yang sangat besar dan luas di bawah gurun pasir.
1 1aGambar jaringan besar sungai (yang tampak hitam) setelah ribuan tahun berlalu dan berubah bentuk seperti lembah yang tenggelam di gurun pasir, diperoleh dari satelit. Referensi:
http://www.dlr.de/blogs/en/desktopdefault.aspx/tabid-5919/9754_read-204/
Profesor Michael Petraglia dari University of Oxford melakukan penelitian di padang pasir di Semenanjung Arab yang pada akhirnya menemukan bahwa ternyata gurun pasir yang gersang tersebut menyembunyikan jaringan sungai yang luas di bawah, hal ini mengindikasikan bahwa daerah ini sebelumnya pernah dipenuhi dengan berbagai kehidupan, keaktifan, organisme dan hutan. Penelitian ini ditangani oleh Tim observasi selama proses akumulasi informasi lebih lanjut tentang daerah ini.
Seperti yang disampaikan dalam situs University of Oxford dengan judul penelitian ` Scientists explore an ancient network of rivers and lakes in the Arabian Desert`.
1 1bTulisan-tulisan kuno yang terdapat di wilayah Najran di Arab Saudi menunjukkan bahwa daerah gurun ini sebelumnya terdapat  peradaban yang kaya dan berbagai kehidupan, tidak seperti padang tandus yang kita saksikan hari ini, Daily Mail Inggris Referensi 2012.
1 1cProfesor Petraglia tengah melakukan penggalian bawah gurun pasir untuk mengetahui penyebab keberadaan kehidupan di daerah ini pada ribuan tahun silam serta alasan mengapa kehidupan tersebut bisa lenyap lalu berganti menjadi daerah padang pasir gersang setelah sebelumnya memililiki kekayaan sumber air, populasi Manusia dan hewan. Referensi: Oxford University Press, 2012
1 1dGambar yang diperoleh dari satelit, menunjukkan sebuah danau besar menghilang di bawah gurun pasir Jazirah Arab setelah pengeringan selama ribuan tahun (warna biru). Referensi: Koran dailymail.
Para ilmuwan mengatakan bahwa penemuan ini sangat penting untuk mengetahui hakikat kehidupan di gurun Jazirah Arab, dan bagaimana proses berevolusinya kehidupan manusia di sana serta penyebab migrasi manusia dan hubungannya dengan iklim dan perubahannya.
Sesungguhnya fakta ilmiah membuktikan bahwa gurun pasir Arab sebelumnya ditumbuhi oleh berbagi tumbuh-tumbuhan dengan sumber Air yang terdapat disekitarnya. Para ilmuwan juga mencoba untuk memprediksikan masa depan wilayah tersebut, namun Nabi Saw telah memberitahukan Ummatnya tentang masa lalu dan masa depan gurun itu dalam Sabdanya:
(لا تقوم الساعة حتى تعود أرض العرب مروجاً وانهاراً [رواه مسلم
“Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai tanah Arab kembali dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan Sungai-sungai (HR. Muslim)
Baginda Rasulullah Saw telah mengkaitkan kebenaran hari Kiamat dengan fakta Ilmiyah yang akan ditemukan oleh para ilmuwan setelah empat belas abad  supaya menjadi bukti atas kebenaran Risalah yang dibawahnya… Dan yang menjadi Pertanyaannya adalah: Siapa yang memberitahukan Nabi Muhammad Saw tentang  penemuan ilmiah tahun 2012 tersebut ?
Dari situs:  http://www.kaheel7.com/ar/index.php/2010-02-02-20-10-20/581-2012-12-05-22-41-27
Sumber referensi:
1-  Scientists explore an ancient network of rivers and lakes in the Arabian Desert, http://www.ox.ac.uk/media/news_releases_for_journalists/120426.html



2- Satellite images show how arid Arabian desert once flowed with lakes, http://archaeology.sa/?p=198

3- Climate change, Stone Age-style: Satellite images show how arid Arabian desert once flowed with lakes, rivers and life, http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-2138346/Climate-change-Stone-Age-style-Satellite-images-arid-Arabian-desert-flowed-lakes-rivers-life.html

Saturday 4 May 2013

Qushair, ajang pertempuran besar antara Jabhah Nushrah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon

Qushair, ajang pertempuran besar antara Jabhah Nushrah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon

Ahad, 24 Jumadil Akhir 1434 H / 5 Mei 2013 08:05
Qushair, ajang pertempuran besar antara Jabhah Nushrah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon
HOMS (Arrahmah.com) – Pengerahan lebih dari 5000 anggota milisi Syiah Hizbullah Lebanon untuk menyerang kota Qushair di propinsi Homs, Suriah telah mengundang konflik lebih luas di Suriah dan Lebanon. Selama dua pekan terakhir desa-desa di sekitar kota Qushair menjadi medan pertempuran sengit mujahidin Islam dan mujahidin FSA melawan milisi Syiah Hizbullah dan pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah.
Salah satu alasan utama serangan besar-besaran milisi Syiah Hizbullah Lebanon ke kota Qushair adalah letak strategis kota tersebut. Kota Qushair terletak di perbatasan Lebanon dan Suriah. Ia merupakan jalur utama suplay senjata, amunisi dan personil militer dari Lebanon dan Iran untuk Bashar Asad di Damaskus. Selama beberapa bulan terakhir suplay militer dari Lebanon dan Iran untuk rezim Bashar terputus karena kota Qushair dan beberapa kota utama lainnya di propinsi Homs berada dalam kekuasaan mujahidin Islam dan mujahidin FSA.
Suatu fakta yang menarik adalah peranan penting yang dimainkan oleh kelompok jihad Islam terbesar dan terkuat di Suriah, Jabhah Nushrah, di propinsi Homs secara umum dan kota Qushair secara khusus.
Pasukan rezim Nushairiyah Suriah, milisi Syiah Shabihah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon selama lebih dari enam bulan telah melakukan pengepungan ketat dan bombardir massif terhadap desa-desa dan kota-kota di seluruh wilayah propinsi Homs. Pesawat tempur, helikopter tempur, tank, meriam dan senapan mesin berat tak henti-hentinya membombardir Homs.
Tiadanya persenjataan dan amunisi yang memadai memaksa seluruh mujahidin FSA untuk mundur dari desa-desa dan kota-kota di propinsi Homs. Jatuhnya sebagian desa dan kota ke tangan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya menjadi awal bencana yang lebih mengerikan dari sekedar pengepungan dan bombardir massif selama enam bulan lebih tersebut. Pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya melakukan pembantaian-pembantaian massal yang menewaskan ribuan warga sipil muslim di Dier Baklabah, Hashawiyah, Baba Amru dan wilayah-wilayah lain di Homs yang berhasil mereka rebut. 
Penduduk muslim Homs dan muslim Suriah secara umum telah menangkap misi pasukan Bashar Asad dan milisi-milisi Syiah pendukungnya untuk merebut sepenuhnya propinsi Homs dan mendirikan negara Nushairiyah baru, dengan Homs sebagai titik tolaknya. Hal itu mendorong kecemasan luar biasa masyarakat muslim Suriah secara umum.
Dunia internasional mendiamkan saja pembantaian-pembantaian keji terhadap ribuan warga sipil muslim sunni di Homs oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya. Lembaga-lembaga bantuan medis dan kemanusiaan dihalang-halangi oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya untuk melakukan tugas kemanusiaan di propinsi Homs.
Tiada pilihan bagi tokoh-tokoh masyarakat dan para pemuda pejuang di propinsi Homs selain menyerukan kepada Jabhah Nushrah, kelompok jihad yang paling ditakuti oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya, untuk masuk ke propinsi Homs dan menghadang kebiadaban pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya.
Jabhah Nushrah merubah perimbangan kekuatan di Homs
Jabhah Nushrah saat itu masih fokus dalam pertempuran-pertempuran besar di propinsi Aleppo, Idlib, Dier Ezzur dan Damaskus. Propinsi Aleppo merupakan propinsi pertama yang sebagian besar wilayahnya telah berhasil direbut oleh mujahidin Islam dan mujahidin FSA dari tangan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah.
Di propinsi Idlib, kota strategis Ma’arah Nukman dan beberapa kota lainnya berhasil direbut oleh mujahidin Islam dan mujahidin FSA. Di propinsi Dier Ezzur, mujahidin juga merebut beberapa kota penting sampai wilayah perbatasan Suriah-Irak. Sementara di propinsi Damaskus dan Pinggiran Damaskus, mujahidin mengencangkan pengepungan terhadap rezim Nushairiyah Suriah.  
Dalam kondisi tersebut seruan genting ditujukan oleh penduduk muslim Homs kepada Jabhah Nushrah. Seruan itu langsung mendapat sambutan dari Jabhah Nushrah. Satu per satu kesatuan-kesatuan dalam kelompok Jabhah Nushrah mulai menyelusup dan masuk ke propinsi Homs. Mereka berkoordinasi dengan penduduk desa-desa dan kota-kota dalam propinsi yang telah terisolasi selama lebih dari enam bulan tersebut.
Skala pertempuran melawan perjalanan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah mulai meningkat pesat di Homs. Serangan demi serangan Jabhah Nushrah dan para pemuda pejuang Homs tidak saja mulai menghambat pergerakan maju pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah. Serangan-serangan balasan Jabhah Nushrah dan penduduk Homs bahkan mulai membuat pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah mengalami kerugian-kerugian besar.
Perimbangan kekuatan di Homs mulai berubah sejak Jabhah Nushrah masuk ke propinsi itu dan mampu berkoordinasi secara baik dengan penduduk muslim Homs. Jabhah Nushrah pun mulai mengeluarkan senjata andalan yang selama ini sangat ditakuti oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah; serangan bom syahid dan ranjau darat.
Di propinsi Homs, Jabhah Nushrah tercatat melakukan beberapa serangan bom syahid yang betul-betul menimbulkan kerugian jiwa dan materi yang sangat besar di pihak pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah. Dari sekian banyak serangan bom syahid tersebut, di antaranya yang telah didokumentasikan dalam bentuk video dan dipublikasikan secara luas adalah:
1. Serangan bom syahid terhadap markas militer Syarkas di kota Qushair
Pada bulan Februari 2013 M Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media mujahidin Jabhah Nushrah, merilis serial ke-9 video Bidayatun Nihayah (awal keruntuhan rezim Nushairiyah Suriah). Video Bidayatun Nihayah 9 berdurasi 6 menit dan mendokumentasikan operasi bom syahid yang menghancurkan markas militer pasukan Nushairiyah di kota Al-Qushair, propinsi Homs.
Mujahidin Jabhah Nushrah melakukan serangan bom syahid terhadap markas militer rezim Suriah di Syarkas, kota Al-Qushair pada Sabtu (1/12/2012). Markas militer itu hancur lebur terkena ledakan bom. Tidak ada seorang pun tentara rezim Nushairiyah Suriah yang selamat dalam serangan heroik tersebut, sebab pasca ledakan tersebut mujahidin Brigade Al-Barra’ FSA menembak mati semua tentara yang lolos dari ledakan bom tersebut.
Kehancuran markas militer Syarkas dan tewasnya seluruh tentara rezim Nushairiyah dalam markas tersebut merupakan hasil operasi jihad yang sangat gemilang. Penduduk muslim kota Al-Qushair menyambut kesuksesan operasi jihad tersebut dengan mengadakan pawai kemenangan di jalan raya kota Al-Qushair. Mereka meluapkan kegembiraan mereka dan mengelu-elukan mujahidin Jabhah Nushrah dan Brigade Al-Barra’.
2. Serangan bom syahid berkekuatan 20 ton bom terhadap markas militer Masytal di kota Qushair
Sebagai pembalasan atas pembantaian penduduk Dier Ba’labah dan Hashawiyah oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah, mujahidin Jabhah Nushrah melakukan serangan bom syahid terhadap pangkalan militer Masytal di kota Al-Qushair, Homs. Tidak tanggung-tanggung, serangan syahid pada Rabu (21/1/2013) itu menggunakan truk yang mengangkut 20 ton bom! Ini merupakan serangan bom syahid terbesar dalam sejarah jihad di Suriah.
Dalam pernyataan resminya, Jabhah Nushrah menyatakan bahwa operasi serangan yang sangat sukses itu merupakan hasil koordinasi antara Jabhah Nushrah dengan mujahidin Brigade al-Faruq al-Mustaqillah dan mujahidin Brigade Asybal al-Aqidah. Dua kelompok tersebut adalah kelompok jihad yang beranggotakan penduduk lokal Homs.
Pada bulan Maret 2013 M, Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media mujahidin Jabhah Nushrah, merilis video operasi bom syahid terbesar tersebut dalam serial ke-10 video Bidayatun Nihayah (awal keruntuhan rezim Nushairiyah Suriah). Video Bidayatun Nihayah 10 berdurasi 12 menit.
Qushair, ajang balas dendam milisi Syiah Hizbullah terhadap Jabhah Nushrah?
Menarik untuk dicatat, Jabhah Nushrah melakukan dua serangan syahid dengan bom skala besar tersebut tepat di kota Qushair. Markas-markas militer pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah pendukungnya di kota ini benar-benar hancur lebur oleh serangan-serangan bom syahid Jabhah Nushrah.
Sebagian besar tentara rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah di kota strategis ini telah tewas oleh serangan bom syahid, yang dilengkapi dengan serangan-serangan susulan oleh kelompok-kelompok mujahidin penduduk Homs.
Jabhah Nushrah telah berhasil meruntuhkan moral pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya. Jabhah Nushrah telah meningkatkan semangat jihad dan kepercayaan diri kelompok-kelompok jihad yang berasal dari relawan penduduk Homs. Jabhah Nushrah telah membukakan jalan bagi kelompok-kelompok mujahidin Islam dan mujahidin FSA lainnya untuk kembali memasuki Homs. Jumlah mujahidin di desa-desa dan kota-kota dalam propinsi Homs mengalami peningkatan.
Hal itu berefek positif bagi pihak mujahidin Suriah. Mereka semakin gencar menghadang serangan-serangan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya. Bahkan, kota Qushair dan beberapa kota lainnya berhasil “dibersihkan” dari pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya.
Tidak mengherankan apabila selama dua pekan terakhir ini pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon mengerahkan kemampuannya secara besar-besaran untuk merebut kembali kota Qushair. Di satu sisi, mereka harus merampas kembali kota Qushair dari tangan mujahidin Suriah guna mengamankan jalur darat suplay militer dari Lebanon ke untuk rezim Bashar Asad di Damaskus.
Di sisi lain, milisi Syiah Hizbullah dan pasukan rezim Nushairiyah hendak membalaskan dendam atas kekalahan pahit yang mereka alami dari Jabhah Nushrah dan kelompok-kelompok mujahidin Homs lainnya. Bombardir massif pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah menjadi senjata andalan guna membuka jalan milisi Syiah Hizbullah Lebanon. Tak tanggung-tanggung, milisi Syiah Hizbullah Lebanon lebih dari 5000 anggotanya untuk berperang di kota Qushair.
Mujahidin sunni membendung invasi milisi Syiah Hizbullah
Secara terang-terangan, Hasan Nashrullah pemimpin umum milisi Syiah Hizbullah Lebanon beberapa hari yang lalu melalui salah satu stasiun TV Lebanon mengakui keterlibatan milisinya dalam perang di Suriah. Langkah militernya itu dibiarkan saja oleh pemerintah Lebanon dan militer Lebanon, yang dalam banyak hal tidak terlepas dari tekanan rezim Nushairiyah Suriah dan rezim Syiah Iran.
Intervensi militer milisi Syiah Hizbullah Lebanon secara terang-terangan di kota Qushair secara khusus dan wilayah Suriah lainnya secara umum, nampaknya tidak akan mulus begitu saja. Jabhah Nushrah dan mujahidin Suriah telah menghadang serangan besar-besaran tersebut. Dan kini, para pemuda muslim sunni Lebanon pun telah menyeberang ke kota Qushair. Bersama ulama besar Lebanon dari kota Shaida, Syaikh Ahmad al-Asir, mereka berjihad bersama mujahidin Suriah di front pertempuran kota Qushair. Jika milisi Syiah Hizbullah Lebanon mengklaim berperang untuk membela kaum Syiah Lebanon di Qushair. Maka mujahidin sunni Lebanon pun menyatakan berperang untuk membela kaum muslim sunni Lebanon di Qushair.
Perang besar telah terjadi di kota Qushair selama dua pekan terakhir. Pada akhirnya, perjalanan waktulah yang akan menampakkan kepada dunia internasional hasil dari pertempuran besar di kota Qushair tersebut. Semoga Allah memberikan kemenangan kepada mujahidin Suriah dan menghancurkan milisi Syiah Hizbullah Lebanon di kota Qushair dan kota-kota lainnya. Aamiin.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)

Thursday 2 May 2013

Studi Pew : Tujuh dari sepuluh Muslim Indonesia menginginkan Syariah Islam sebagai landasan hukum

Studi Pew : Tujuh dari sepuluh Muslim Indonesia menginginkan Syariah Islam sebagai landasan hukum

Jum'at, 22 Jumadil Akhir 1434 H / 3 Mei 2013 06:55
Studi Pew : Tujuh dari sepuluh Muslim Indonesia menginginkan Syariah Islam sebagai landasan hukum
JAKARTA (Arrahmah.com) – Lebih dari 70 persen ummat Islam Indonesia mendukung Syariah Islam dan ingin hal itu menjadi landasan hukum di negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, menurut sebuah studi oleh Pew Research Center yang berbasis di AS.
Penelitian yang dirilis pada Selasa (30/4/2013) juga menemukan bahwa hampir setengah dari Muslim Indonesia menyetujui hukuman fisik seperti rajam bagi pezina (48persen) dan potong tangan untuk pencuri (45 persen), seperti dilansir Jakarta Post (2/5).
“Komitmen agama terkait erat dengan pandangan mengenai Syariah,” ujar penelitian tersebut.  “Muslim yang melaksanakan sholat beberapa kali sehari lebih mungkin untuk mengatakan Syariah adalah kalimat yang diwahyukan oleh Allah, untuk mengatakan bahwa itu hanya memiliki satu interpretasi dan untuk mendukung pelaksanaan hukum Islam di negara mereka,’ lanjutnya.
Laporan berisi 226 halaman yang didasarkan pada survei opini publik yang dilakukan antara tahun 2008-1012 di 39 negara dan wilayah di Afrika, Asia dan Eropa, melibatkan 38.000 responden.  Di Indonesia sendiri, pusat penelitian melakukan wawancara tatap muka dengan 1.880 Muslim di 19 provinsi antara tanggal 28 Oktober dan 19 November 2011.  Penelitian ini memiliki margin error sebesar 3,4 persen.
Studi ini mengatakan bahwa 72 persen Muslim Indonesia mendukung hukum Islam sebagai hukum resmi negara ini, dibandingkan dengan Malaysia dengan 86 persen dan 77 persen di Thailand.
Temuan ini mungkin akan membingungkan para ilmuwan sosial yang yakin bahwa sebagian besar orang Indonesia adalah sekuler dan tidak mendukung terciptanya sebuah negara Islam atau penerapan hukum Islam.
Azyumardi Azra misalnya, seorang direktur Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, mengatakan ia mempertanyakan sejauh mana hasil survei mencerminkan kebenaran, tulis Jakarta Post.
“72 persen angka yang tidak masuk akal,” ujarnya kepada The Jakarta Post pada Rabu (2/5).
Dia mengklaim bahwa sebagian besar ummat Islam Indonesia bergabung dengan organisasi utama seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang “mendukung” ideologi negara Pancasila dan mempromosikan moderasi dalam penerapan ajaran Islam.
Serupa dengan Azra, Adjie Alfaraby, peneliti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengatakan desain kuesioner mungkin telah mempengaruhi hasil survei.
“Jika mereka menghadirkan syariah sebagai satu-satunya variabel dalam kuesioner mereka, Muslim pasti akan mendukung untuk itu.  Tetapi jika menempatkan Pancasila sebagai variabel pembanding, mungkin responden akan memilih Pancasila sebagai gantinya, karena itu adalah prinsip inti dari Indonesia,” klaimnya.
Adjie juga meragukan bahwa hampir 50 persen dari responden Muslim Indonesia mendukung hukuman fisik.  Dia menambahkan bahwa jika temuan Pew itu benar maka harus dianggap serius karena angka 46 persen bukanlah angka yang kecil. (haninmazaya/arrahmah.com)

Bedah Buku Spektakuler "Menjadi Ahli Tauhid di Akhir Zaman"



Bedah Buku Spektakuler "Menjadi Ahli Tauhid di Akhir Zaman"

Bedah Buku Spektakuler "Menjadi Ahli Tauhid di Akhir Zaman"

Posted on Jum'at, 22 Jumadil Akhir 1434 H / 3 Mei 2013 10:16 WIB

Wednesday 1 May 2013

Ustadz Ba'asyir Serukan Jihad ke Myanmar bela Muslim Rohingya




Ustadz Ba'asyir Serukan Jihad ke Myanmar bela Muslim Rohingya


 

CILACAP (voa-islam.com) - Ustadz Abu Bakar Ba’asyir menyatakan keprihatinannya atas pembantaian terhadap umat Islam yang terus berlangsung di Myanmar.
Menyikapi hal tersebut, ustadz Abu Bakar Ba’asyir sebelumnya pernah mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Myanmar, Thein Sein.
Surat yang dikirimkan ke Kedutaan Besar Myanmar, Senin (30/7/2012) itu memuat tiga tuntutan umat Islam yang disuarakan ustadz Abu Bakar Ba’asyir untuk membela Muslim Rohingya:
  1. Hentikan kezaliman berupa pengusiran, pembantaian terhadap ummat Islam di Myanmar.
  2. Berikan mereka kebebasan untuk memeluk Islam dan menjalankan ibadahnya.
  3. Jangan ada lagi diskriminasi terhadap ummat Islam.

Bila tuntutan tersebut tak juga dilaksanakan, ustadz Abu Bakar Ba’asyir menegaskan, mujahidin akan segera menghancurkan Myanmar sebagaimana hancurnya Rusia.
“Dengan izin Alloh pula kami bisa memperlakukan anda dan rakyat anda seperti negara sosialis komunis Rusia yang hancur berkeping-keping atau amerika yang sebentar lagi akan binasa (Insya Alloh).
...Dengan izin Alloh pula kami bisa memperlakukan anda dan rakyat anda seperti negara sosialis komunis Rusia yang hancur berkeping-keping
Kami tak ingin mendengar tangisan saudara-saudara muslim kami di buminya Alloh negeri kalian dan negerinya ummat Islam yang tinggal di sini, kami tidak ridho setetes darah pun tertumpah dari kaum muslimin,” demikian kutipan surat tersebut.
Tak lama berselang, Duta Besar Myanmar, Pyo Soe, membalas surat ustadz Abu Bakar Ba’asyir tersebut secara resmi. Intinya pemerintah Myanmar membantah adanya terjadinya diskriminasi dan pembantaian Muslim Rohingya.
“Walaupun ini terlihat seperti konflik antara dua agama seperti yang digambarkan oleh beberapa sumber, yang sesungguhnya tidak benar. Presiden Republik Indonesia, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan dengan benar dalam konferensi persnya pada hari sabtu, 4 Agustus 2012 bahwa konflik Rakhine – Rohingya adalah konflik umum, bukan agama, “kebetulan suku Rohingya adalah Muslim dan suku Rakhine beragama Buddha,” tulis Pyo Soe dalam surat tersebut.
Namun, kenyataanya hingga saat ini Muslim Rohingya terus mengalami penindasan. Ia geram atas dusta pemerintah Myanmar itu.
“Jika umat Islam yang minoritas memang jadi sasaran pembantaian. Lain halnya jika umat Islam yang berkuasa, orang-orang kafir itu justru mendapatkan keadilan,” kata ustadz Abu Bakar Ba’asyir saat dibesuk di LP Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap, Kamis (23/4/2013).
...Omong kosong, ajaran Budha yang katanya mengasihi itu, buktinya yang membantai kaum Muslimin adalah orang-orang Budha
Dari balik sel Super Maximum Security, LP Pasir Putih Nusakambangan, ustadz Abu Bakar Ba’asyir menyerukan kaum muslimin agar berjihad ke Myanmar. Sebab, hanya jihad solusi satu-satunya menghentikan genosida terhadap Muslim Rohingnya yang terus terjadi.
“Semua itu kesalahan kita sendiri yang tidak mau berjihad. Di Filipina itu kaum Muslimin kuat karena mereka mau berjihad,” tuturnya.
Ustadz Ba’asyir pun mengutip ayat Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 82:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Maidah: 82).
“Jadi orang yang paling buruk permusuhannya terhadap Islam itu adalah orang Yahudi dan orang Musyrik,” tegasnya.
Selain itu, ia menyesalkan sikap orang-orang Budha di Indonesia yang tak mampu menghentikan pembantaian terhadap Muslim Rohingya yang dilakukan oleh penganut Budha di Myanmar.
“Omong kosong, ajaran Budha yang katanya mengasihi itu, buktinya yang membantai kaum Muslimin adalah orang-orang Budha,” tandasnya. [Ahmed Widad]